Tuesday, January 16, 2007

Ikhtiar Dan tawakal

Ketika mengendarai unta pergi haji, seorang pemuda bertemu Ibrahim bin Adham, seorang sufi yang waktu itu sudah lanjut usia, yang sedang berjalan kaki. "Hai kakek tua, mau kemana anda?." "Menuju Baitullah," jawab beliau. "Apa anda sudah gila, Baitullah itu tidak dekat. Semua orang yang pergi kesana mesti harus pakai kendaraan." "Aku pun juga memakai kendaraan," jawabnya. "Sayang kau anak muda tak dapat melihat kendaraan yang kunaiki ini." "Mana kendaraanmu itu?, unta, kuda?." "Bukan." "Lalu apa?," tanya pemuda itu semakin penasaran. "Kendaraanku banyak. Jika sedang menempuh jalan yang sulit dan mendaki, aku menggunakan kendaraan sabar. Jika kebetulan jalannya mudah dan datar, aku berkendaraan syukur. Bila takdir menimpa hingga aku tak sampai ke tempat tujuan, aku berkendaraan ridho. Bila terbentur jalan buntu tanpa ujung, tawakal kendaraanku."[Disarikan dari Salam Canda, RM.Yunani, hal. 49, cetakan I, 1995, penerbit H.I. Press]

No comments: